Ada apa sebenarnya di Surabaya
tanggal 27-29 Juli 2016? Kenapa banyak bule seliweran? Kenapa kota keliatan
lebih cantik? Kenapa pedestrian makin nyaman? Ngga lain karena Surabaya jadi
tuan rumah Third Session of the Preparatory Committee for Habitat III (Prepcom
3).
![]() |
Ini Grand City, itu Convex nya :) |
Informasi mengenai Prepcom 3 UN
Habitat III :
United Nations Human Settlements
Programme (UN-Habitat) merupakan sayap organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) yang memberi atensi penuh terhadap persoalan pembangunan dan perkembangan
kota. Salah satunya dengan upaya melakukan konfrensi berskala internasional
sejak 60 tahun lalu.
Konfrensi yang mengangkat isu
penting mengenai pemukiman masyarakat di kota-kota di seluruh dunia ini
pertamakali dihelat pada 1976 di Vancouver, Kanda. Selanjutanya Habitat II
diadakan kembali 20 tahun setelahnya yakni pada 1996 di Istanbul, Turki. Kini
giliran Ekuador menjadi tuan rumah penyelenggaraan Habitat III “New Urban
Agenda” pada Oktober 2016 nanti.
Sebelum sampai pada penyelenggaraan
Habitat, diadakan 3 kali pertemuan yang disebut prepcom. Untuk Habitat III, prepcom
1 diadakan di New York 2014 lalu, dan berlanjut dalam prepcom 2 di Nairobi pada
2015, dan berakhir dengan prepcom 3 di Surabaya pada 27-29 Juli 2016.
Rencananya akan diikuti hingga 5.000 orang dari 193 negara. Tapi angka terakhir
yang direalese oleh PBB adalah 4.248 orang dari 142 negara.
![]() |
Ucapan selamat datang dan reklame terlihat dimana-mana, dari Waru sampai Surabaya ada. di gedung pemerintahan sampai Mall ada |
![]() |
Bertemu, berpikir, berpisah (1) |
![]() |
Bertemu, berpikir, berpisah (2) |
Ceritanya berawal dari usaha Wali
Kota Surabaya, Tri Rismaharini mempresentasikan kotanya di hadapan ratusan
perwakilan anggota PBB di New York tahun 2014 lalu (prepcom 2). Ditindak
lanjuti oleh PBB dengan menyambangi Surabaya, melihat, menilai dan memutuskan.
Ternyata, Surabaya dianggap siap untuk perhelatan akbar ini.
![]() |
Risma saat mengantarkan rombongan PBB di pembukaan Prepcom 3 |
Kota berbenah. Jadi lebih hijau.
Hotel di sekitaran Grand City diinformasikan sudah full-booked. Agenda,
baik untuk tamu maupun warga lokal, sudah siap. Kegiatan ini bukan hanya
melibatkan pemerintah pusat dan daerah, namun juga masyarakat Surabaya. Karena
tamu diagendakan akan mampir ke kampung-kampung percontohan, ada 14 daftar
kampung dengan karakternya masing-masing.
![]() |
Pemandangan kota pahlawan, Jl. Gubernur Suryo |
Sebelum hari H, awak media turut
serta gladi resik dalam acara "media field visit". Kami berkumpul di
balai kota lalu diantar bus pariwisata ke berbagai kampung. Saya dapat giliran
mampir di kampungnya bu Slamet, Bratang Binangun.Beliau menjelaskan dengan antusias
mengenai APAL (alat pengelolaan air limbah) sebagi disinfektan, bank sampah,
UMKM dengan omzet Rp 500 ribu/orang (satu tim terdiri dari 10 orang). Kampung
ini juga identik dengan pohon mangga yang ditanam di setiap halaman rumah
warga.
![]() |
Penjelasan bu Slamet (faskel) mengenai APAL didampingi oleh translator |
![]() |
Hasil produk tim UMKM |
Dan sampailah pada hari H.
Pengamanan ketat bukan hanya di venue acara (Grand City Convex) namun juga
terlihat di sisi-sisi jalanan Surabaya. Banyak polisi berjaga-jaga.
![]() |
Selain deretan truk hitam-coklat ini, ada dua mas-mas ikutan sibuk mempercantik bangunan |
Pembukaan dilakukan oleh Wakil
Presiden Jusuf Kalla, Menteri PUPR M Basoeki Hadimuljono, Gubernur Jawa Timur
Soekarwo, dan Sekretaris Jendral Habitat III Joan Clos. Dilanjutkan dengan
konfrensi dan Gala Diner malam harinya. Tamu undangan diajak jalan kaki
menyusuri pedestrian dari Grand City ke Balai Kota (bagian ini ngga ikut
liputan). Konfrensi terus berjalan hingga hari terakhir. Sebenarnya diagendakan
ada seremonial penutupan, tapi ternyata wartawan di PHP-in. Bu Risma dikabarkan
lagi ngedayung perahu di Kalimas.Ibu ini memang ngga narsis, ngga doyan narsis
berlebihan di depan media. Ngga salah banyak pujian untuk ibu dan Surabaya.
![]() |
Bu Risma is doing great job for Surabaya, for the people of Surabaya! Work hard with efficiency - Love from Pakistan |
![]() |
Salah satu delegasi dari India menulis untuk pohon Ideas for A Better Surabaya |
Selain main event, juga ada side
event seperti:
City Tour package
Heritage Track Package
Museum Track Package
Surabaya Historical Package
Surabaya Religion Track Package
Festival
Berlebihan mungkin, tapi rasanya
jadi jatuh cinta sama Surabaya dan Bu Risma. Beliau menghindari kamera dan
media, tapi kerja kerasnya beneran berasa. Karena ikutan sedih prepcom III
berakhir, saya memutuskan pulang dari Grand City ke A.Yani melewati jalan
protokol. Menikmati Surabaya dan kemacetannya.
![]() |
Joan Clos, foto diambil di akhir acara di hari terakhir. Ceritanya si bapak lagi dokumentasi ucapan terimakasihnya untuk Surabaya dan Indonesia, "see you in Quito!" he said |
![]() |
Informasi pengantaran, ke hotel, ke bandara, dan sebagainya |
![]() |
The last goodbye |
![]() |
Saya sendiri hadir sebagai wartawan |
Comments
Post a Comment