Dalam hidupku, tidak sekalipun aku pernah membayangkan apalagi berencana akan menulis kisah pasangan alm.Wicaksono Tegar K dan Ria ( send to all then send to Allah ). Sampai akhirnya hari itu datang, dan aku menulis tentang mereka dengan hati yang terus berduka. Ria berkali-kali memintaku menulis tentang kisah hidupnya. “kisah pahit ku” begitu katanya. Sama seperti logika Lisya, aku pikir cerita ini belum berakhir hanya karena nafas Wicak telah berhenti. Kita semua belum tahu ending nya, apalagi aku. Setelah kepergian Wicak, setiap hari aku seperti bermain Limbo. Teka-teki hari ini jawabannya sudah disediakan pada hari kemarin dan semua akan terlihat jelas saat kita menyadari setiap petunjuk yang sudah dengan murah hati Allah tunjukkan. Itu aku, bagaimana dengan Ria? Permainan macam apa yang dia rasakan dalam hidup ini setelah senin sore itu? Maka, aku mengerti kenapa dia terus bertanya seolah aku ini Tuhan. Kamis siang (03/04/14) lalu aku sampai di Malang, niat awalnya cuma a...