Skip to main content

a a aaaaa.. aku sayang sekaliiii.. DORAEEEEMON ?????



Beberapa tahun yang lalu, DORAEMON menjadi tontonan yang paling saya tunggu - tunggu setiap minggunya. cerita tentang kesulitan yang selalu dihadapi oleh Nobita dan solusi yang selau keluar dari kantong ajaib Doraemon membuat saya dimasa kanak - kanak sangat menyukai cerita kartun yang satu ini. Mungkin saya adalah satu dari jutaan anak-anak di masa itu yang rela bangun pagi demi menonton doraemon. Hingga sekian tahun kemudian, dimana saya sudah resmi menjadi seorang Mahasiswi Kajian Media dan menemukan buku berjudul "Dibesarkan Kantong Ajaib Doraemon" karya Imam Musbikin. Mulai saat itulah saya menonton Doraemon bukan lagi dengan suka cita, namun duka cita mengingat masih banyak anak - anak lain di muka bumi ini yang banyak diajak berimajinasi oleh Fujiko F. Fujio. Ini sangat positif karena berimajinasi juga merupakan salah satu kebutuhan manusia, trutama anak - anak. Bahkan Habibie kecil seringkali berimajinasi membuat pesawat, ia sering menggambar desain pesawat, dan imajinasi itu akhirnya berbuah kenyataan.

buku Doraemon tidak terlalu menggugah saya untuk prihatin dengan tayangan tersebut, karena sudah biasa diajari tentang pesan - pesan negatif yang terselubung dalam tayangan anak - anak. Sampai akhirnya hari ini secara tidak sengaja saya menonton Doraemon lagi setelah berbulan - bulan meninggalkan TV apalagi untuk sekedar menonton kartun. maklum anak kos, hidup tanpa TV sudah sangat biasa -,-" dan... Tayangan Doraemon hari ini menceritakan tentang keyakinan Nobita akan adanya surga di atas awan. secara spontan, ia mengajukan pertanyaan didepan kelas lalu ditertawai oleh teman - teman sekelasnya. sepulang sekolah, Giant dan Suneo mencaci keyakinan Nobita "Dasar anak bodoh !" itu kata - kata yang sering di lontarkan duo maut Giant - Suneo. namun, Nobita berjanji akan membuktikan tentang keberadaan surga.

tidak seperti biasanya, Nobita pulang terlambat hanya untuk mencari buku - buku di perpustakaan tentang cerita - cerita dewa langit yang datang dari surga. sampai di rumah, ia menceritakan semuanya kepada Doraemon.. ia ceritakan juga tentang dewa - dewa dalam buku itu, namun Doraemon hanya tertawa dan menjelaskan bahwa itu hanyalah mitos jaman dulu, cerita - cerita rakyat. kalaupun ada surga di alam semesta ini, pasti sudah terdeteksi oleh satelit - satelit di luar angkasa. Nobitapun menjadi lunglai, resah gelisah pura - pura mencari cara bagaimana untuk dapat tetap membuktikan keberadaan surga. doraemon lalu mengeluarkan alat - alat untuk membantu Nobita membuat surga (istana yang mewah dan indah) diatas awan.

dalam islam sendiri, kita diajarkan untuk mengimani akan adanya surga dan neraka. namun doraemon dengan segala kekuatan media menyebarkan pesan lain yang menentang keimanan tersebut. Saya kurang tau, tapi adakah agama yang mengajarkan bahwa surga hanya mitos belaka? Saya menulis ini dari perspektif islam, mohon maaf jika memang kepercayaan tentang tidak adanya surga itu memang ada. Baiklah, jadi tulisan ini mungkin hanya berlaku bagi anak-anak yang di besarkan dengan ajaran islam.

Entah sudah berapa kali cerita itu diulang, repetisi media akan menyebabkan penanaman pesan yang lebih dalam. anak - anak bisa berimajinasi tentang membuat surganya sendiri. ya "surganya sendiri". berhati - hatilah terhadap setiap hiburan anak - anak yang disajikan melalui media. jadi lebih literate dan kritis terhadap pesan media merupakan solusi terbaik untuk dapat melindungi diri sendiri dan banyak orang sekitar. kita bukan boneka yang bisa diepermainkan oleh 'industri'. ini adalah satu dari sekian banyak contoh pesan negatif media.

Nadia Hanum
Kajian Media - Universitas Paramadina

Comments

Popular posts from this blog

Nikmati HNP, Hadapi Bersama

Kalau beberapa sumber menuliskan ceritanya sebagai penderita HNP, saya mengambil posisi sebagai 'teman' penderita. Pengalaman mengawal korban salah angkat beban. Adik saya, Eki (23), selama 10 bulan merasakan sakit di pinggul belakang bagian kiri tanpa tau jenis sakit apa yang dideritanya, apa penyebabnya. Eki 'buta' dan 'tuli' atas penyakitnya sendiri walaupun sudah bolak-balik ke dokter menggunakan fasilitas BPJS yang dibayar ayah kami setiap bulannya. Selama kuliah, Eki tinggal di jogja dan berobat di sana. Diagnosa dokter, dia menderita LBP ( Low Back Pain ) tapi tidak spesifik apa dan kenapanya. Selama kurang lebih 10 bulan itu, Eki terus minum obat tanpa ada progres positif. Libur semester tiba. Eki pulang ke rumah orang tua dan praktis, faskes BPJS ikut dipindahkannya ke Balikpapan demi melanjutkan pengobatan. Selama kurang lebih 2 bulan ia mengupayakan kesembuhan dengan laser. Bagian yang sakit dipanaskan menggunakan cahaya. Terapi lain dilakukan m...

Review JUJUR (dan subjektif) Vendor Lamaran di Malang

Rasanya setelah acara nikah beres? Super lega! Tulisan ini ditujukan untuk pembaca yang lagi persiapan bikin rangkaian acara pernikahan. Mulai lamaran, akad, dan resepsi. Jangan segan-segan bertanya buat cari informasi lanjutan. Teman-teman bisa kontak saya melalui e-mail nadiahanum07@yahoo.co.id Dalam proses lamaran sampai resepsi, kami banyak mix and match adat yahh.. Rangkaian pernikahan kami dimulai dari proses "Minta" (dalam adat masyarakat Arab di Indonesia) yang berlangsung di Balikpapan, 2 Desember 2017. Setelah acara ini, biasanya keluarga perempuan bikin acara lagi yang disebut al-fatihaan sebagai simbol bahwa anak gadisnya sudah taken . Dalam prosesi "Minta", si laki-laki dan keluarganya datang untuk menyampaikan niat baik. Pada acara kami, Ridho datang bersama kedua orang tua, om selaku juru bicara (karena kondisi tertentu), dan keluarga serta kerabat lain. Sedangkan dari pihak saya, yang menerima langsung adalah Abi (re: ayah saya), saudara kand...

Waktu Berdua Seharga Jutaan Rupiah

Day 1 - Nadia Uyh Trip to Bali Sesampainya di hotel siang itu, kami ribet dengan urusan properti baru. Kata uyuh unboxing . Mulai mirrorless, kaca mata, baju, turban, dan sebagainya. Makan siang kelewatan, nyewa motor kelewatan. Solusinya adalah pesen A&W lewat aplikasi ojek online karena kebetulan jam sudah menunjukan pukul 15.00. Sambil menanti makanan datang, kami siap-siap. Langkah pertama adalah memutuskan lokasi yang enak dikunjungi sore-sore, dan yang pasti ngga terlalu jauh karena kami masih buta jalan. Keputusan jatuh pada Pantai Jimbaran untuk sekedar menikmati sunset . Dan waktu berdua yang harganya harus dibayar dengan ongkos tiket jutaan rupiah. Ke pantai pakai -kaos kaki- tiga hari bareng, dan -pake baju senada-     Pantainya Bali punya banyak sekali suguhan bagi wisatawan. Anjing-anjing ini misalnya, yang bikin uyh takutnya bukan kepalang. Jimbaran sore-sore Matahari sudah tenggelam di ufuk barat. Cahayanya habis s...